" Peranan Pendidikan, Teknologi dan Literasi "


Gambar diambil dari darunajah.com


Oleh : Afrian Lamato

Pendidikan merupakan proses merubah jati diri seseorang menjadi lebih dewasa. Sebab jika tidak di penuhinya pendidikan ini, akan banyak sekali orang di dunia yang tidak terdidik fisik dan pemahamanya. Pendidikan tidak hanya bisa kita temui di sekolah tapi juga bisa kita peroleh dari tempat dimana kita hidup. Mari kita lihat sejarah singkat mengenai pendidikan.

Pendidikan lahir di dunia sejak zaman hellenisme tahun 150-250 SM, zaman pertengahan tahun 500-1500, zaman humanisme atau renaissance, berkelanjutan ke zaman reformasi dan kontra reformasi tahun 1600-an. Hingga sampai saat sekarang ini.

Di Indonesia pendidikan masuk dengan jalur perdagangan bersamaan dengan penyebaran agama pada saat itu. Mulai dari zaman Hindu-Buddha pada abad ke-5, zaman islam pada abad ke-13, kemudian berlanjut hingga ke zaman kolonial Belanda dan kolonial Jepang.

Pada saat Belanda menjajah Indonesia, mereka membangun sekolah dengan tujuan hanya sebatas mengajari berhitung, menulis, dan membaca saja. Pada zaman itu pula ternyata rakyat kecil bersih keras guna membangun sekolah bagi anak mereka agar bisa di didik seperti taman siswa dan Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA).

Pada saat itu terdapat tiga jalur pendidikan yang ada di nusantara. Pertama pendidikan berstandar full islam, yang kedua pendidikan gaya barat yang di bangun oleh kolonial Belanda, dan yang terakhir adalah taman siswa dan pendidikan dari Muhammadiyah yang terkelompokkan menjadi dua gerakan pendidikan yaitu berstandar madrasah dan sekolah umum.

Berjalannya waktu pada saat itu, lahirlah gerakan budi utomo pada tahun 1908. Gerakan ini merubah perjuangan rakyat kecil yang masih bersifat kedaerahan hingga menjadi perjuangan bangsa.

Pada saat itu pula perkembangan pendidikan islam yang di ajarkan oleh Muhammad syafei di sekolah yaitu Indonesisch Nederlandse School, Ki Hajar Dewantara dengan sekolah taman siswa, dan Kyai Haji Ahmad Dahlan dengan pendidikan Kemuhammadiyahannya juga sekaligus menjadi seorang pendiri gerakan tarjih, tajdid, dan nasionalis itu bersama murid-muridnya.

Di samping menyebarkan pendidikan islam Kyai Haji Ahmad Dahlan juga berjuang bersama gerakan muhammadiyah untuk menghilangkan ajaran yang ikut berafiliasi dengan akidah islam yang nyata tidak sesuai kaidah agama, sekaligus menjunjung tinggi harkat dan martabat masyarakat islam, dan menyebarkan ajaran agama islam yang sebenar-benarnya (Kaffah) dan di Ridhoi Allah SWT.

Bukan hanya pendidikan gaya barat, kolonial Belanda juga membangun pendidikan yang lain seperti Europeesche Lagere School (ELS) sekolah dasar bagi orang Eropa, Hollandsch-Inlandsche School (HIS) sekolah dasar bagi pribumi, Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) sekolah menengah pertama, Algemeene Middelbare School (AMS) sekolah menengah atas.

Sejak tahun 1930-an, Belanda memperkenalkan pendidikan formal yang cukup terbatas terhadap semua provinsi di Hindia Belanda.

Kemudian berkembanglah pendidikan hingga sampai saat sekarang ini. Dimulai dari taman kanak-kanak(TK), sekolah dasar(SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu bangku perkuliahan, guna menghadirkan inovasi-inovasi baru berupa kemajuan diberbagai bidang terutama kemajuan dalam bidang teknologi.

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan alat-alat yang diperlukan bagi  kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana.

Teknologi dapat kita kembangkan jika saja kita memiliki ilmu pengetahuan pada saat kita masuk jenjang pendidikan. Baik itu formal ataupun non-formal. Walau, ada beberapa penemuan tidak memakai ilmu pengetahuan. Tapi apakah harus kita tidak sekolah dan menempuh pendidikan?

Dengan berkembangnya pendidikan di seluruh dunia dari masa ke masa, lahirlah manusia-manusia yang berilmu, berpengetahuan, dan berpendidikan. Lambat laun mereka mulai mengenal lebih dalam mengenai ihwal pendidikan dan pengetahuan ini.

Beberapa dari mereka menemukan penemuan baru yang berpotensi, kemudian di telaah lebih mendalam lagi mengenai penemuan tersebut. Setelah di kaji mengenai penemuan tersebut, terciptalah sebuah teknologi yang menghasilkan kemudahan bagi semua orang untuk melakukan sesuatu.

Contohnya pada tahun 1769 seorang ilmuwan Perancis Nicolas J. Cugnot yang menemukan kendaraan roda tiga yang digerakkan oleh mesin uap. Kemudian di ikuti oleh ilmuwan-ilmuan yang ada di dunia dengan menciptakan mobil dengan menggunakan mesin uap untuk menggerakkanya. Walaupun penemuan teknologi tersebut belum terlalu sempurna. Menurut saya itu sudah menjadi pencapaian yang luar biasa pada masa itu.

Tak sedikit penemuan-penemuan di dunia ini yang di kembangkan menjadi teknologi. Hal inilah yang kian menjadi jembatan bagi peradaban dunia.

Di Indonesia perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat hingga menciptakan alat-alat komunikasi  seperti handphone yang banyak digunakan oleh masyarakat yang ada. Dengan adanya teknologi seperti Itu, internet pun menjadi kebutuhan Sehari-hari.

Tanggal 9 juli 1976 di lakukan peluncuran satelit palapa di Indonesia yang memudahkan komunikasi dan informasi bagi bangsa. Tak lama kemudian Indonesia menciptakan perkembangan jaringan seluler, yakni GSM pertama yang merupakan teknologi kedua yang memudahkan komunikasi dan informasi.

Tahun 1970-an salah satu fakultas universitas yang menjadi pelopor Indonesia dalam bidang teknologi informasi adalah fakultas ilmu komputer universitas pendidikan Indonesia. Dan rekomendasi beberapa orang untuk kuliah di universitas komputer di negara lain.

Berkembangnya teknologi dari masa ke masa, ternyata bisa sangat berpengaruh di rana pendidikan saat sekarang. Handphone salah satunya.

Lebih mudahnya seorang siswa untuk mengakses pelajaran yang tidak tersedia di buku cetak dengan menggunakan handphone, telah menjadi dalih untuk masih di pergunakan seorang siswa di rumah. Juga tak lepas kekhawatiran dari pihak keluarga apabila teknologi ini tidak di gunakan secara baik dan benar.

Tapi, lebih pesatnya teknologi yang digunakan seorang siswa itu entah hanphone atau teknologi lainya yang mempermudah dia untuk mengakses sesuatu di dunia pendidikan dan pergaulan, sehingga lebih membuat dia jauh dari yang namanya aktivitas literasi.

Literasi yaitu suatu aktivitas menulis dan membaca. Literasi bukan hanya sekedar menulis buku sumber yang terdapat di sekolah itu lalu membacanya kemudian dihafal untuk persiapan ujian semester. Tapi, literasi yang dimaksudkan adalah budaya berfikir untuk menulis apa saja yang telah ia baca dari buku biasa ataupun novel, menulis suatu paham dari pandangannya untuk masyarakat setempat untuk dibaca kemudian di aplikasikan dalam kehidupan.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, bermuculan pula dampak positif dan negatif dari kedua peradaban yang di ciptakan manusia itu sendiri dan menjadi wadah persaingan dunia. Mereka pun sudah lebih praktis untuk menemukan sesuatu. Contohnya menemukan pembelajaran atau sejarah di internet. Dampak positifnya.

 Teknologi dengan mudah memperdaya manusia untuk terjebak dengan kecanggihan dari teknologi itu sendiri. Sehingga manusia tidak lagi terbesit di fikiran untuk membaca dan menulis. Dampak   negativnya. Hal ini banyak sekali bermunculan dari elemen-elemen masyarakat yang ada. Contohnya di tempat saya tinggal.

Pun jika ada, pasti tidak hampir di setiap daerah terdapat orang seperti meraka yang masih melakukan aktivitas membaca dan menulis ini. Dan menurut saya mereka tipe orang yang percaya bahwa dunia ini terlalu luas untuk tidak mengetahui isinya.

Jika saja aktivitas literasi ini di kembangkan dan dibudidayakan oleh banyaknya manusia di dunia, lebih khusus di Indonesia. Mereka akan banyak mengetahui hal-hal yang takkan mereka jumpai pada saat proses pendidikan.

Juga mereka akan mengetahui bodoh dan pintarnya dunia. Dan mengetahui pengetahuan apa saja yang ada di dunia, dari mana pengetahuan itu lahir? Kemudian Siapa yang menciptakan teknologi itu?.

Itu semua hanya akan di temui pada saat anda membaca, itu saja tidak lebih. Pun, saya mengalami hal yang serupa. Tidak tahu jelas mengenai dunia. tapi, sejak saya membaca, sedikit demi sedikit saya mulai mengetahui tentang ihwal pendidikan, peradaban teknologi, dari mana itu lahir, dan siapa yang menciptakannya. Hanya dengan aktivitas literasi.

Durian, 2020

*Afrian Lamato, seorang pelajar muda yang tengah berikhtiar belajar ihwal kaidah agama bersama persyarikiatan muhammadiyah.

Edit : Agum

Previous Post Next Post