" The Power Of Emansipasi Wanita "



Oleh : Jumriati Tompunu

Raden Ajeng Kartini ( R.A Kartini ) seorang wanita priyai pembela emansipasi wanita, semangat yang begitu membara dari beliau untuk memperjuangkan apa yang seharusnya diperjuangkan, yah semangat yang begitu kuat, walau mungkin lika likunya yang amat dahsyat tapi sosok beliau tak pernah menyerah. Bahkan, bukti dari semangat beliau bisa dilihat sekarang, semangat yang memperjuangkan hak-hak perempuan di negeri ini agar bisa mempunyai  kedudukan yang sama seperti kaum laki-laki, mempunyai kesejahteraan dan hidup yang layak seperti perempuan pada umumnya tak terbayang proses perjuanagan yang membuahkan hasil demikian.

Kerja keras yang beliau lakukan pada waktu itu ternyata sangatlah besar dampaknya bagi perempuan-perempuan dimasa sekarang tidak dikucilkan dan juga tidak lagi ditindas oleh kaum laki-laki.Hari ini sejak perjuangan emansipasi beliau para kaum perempuan bisa merasakan nikmatnya hidup tanpa penindasan, bekerja layaknya pekerjaan laki-laki yang disesuaikan dengan fitrah perempuan itu sendiri.

Besar pengorbanan beliau tak henti-hentinya dikenang sampai dengan detik ini.
Motivasi pendobrak semangat juang para kaum perempuan
Engkau kini tak ada lagi namun jasamu kan abadi dan dikenang slalu oleh kami para putri mu

Haruh sebenarnya mengingat perjuangan beliau,
Bahkan tak pernah terlintas penggambaran bentuk perjuangan yang beliau lakukan pada masa itu. Rasa syukur dan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada beliau, bangga atas perjuangannya. Kini kami para putrimu bisa merasakan kedamaian tanpa ditindas lagi, belajar tanpa takut ada yang melarang, dan hidup selayaknya.

Kagum dan bangga bisa mengenalnya, itupun hanya lewat histori sejarah mengenai perjuangannya yang begitu besar untuk kemajuan negeri ini, terlebih perjuangannya yang dimana menyetarakan parah kamu perempuan selayaknya kaum laki-laki tanpa memandang apapun.

Habis gelap terbitlah terang yang dituliskannya dalam bahasa belanda "Door Duisternis Toot Licht", itulah judul buku yang ditulis beliau, termotivasi dari ayat Al-qur'an yakni Q.S Al-Baqarah :257 yang pada sejarahnya dimana ayat tersebut amat berhasil menyentuh hati nurani beliau.

Sepertinya rasa malu harus menyelimuti diri ketika taka da yang bisa dipersembahkan untuk bangsa dan negeri ini, masih bisa dihitung berapa banyak perjuangan yang sudah dilakukan hal itu tak sebanding dengan hasil perjuangan yang beliau perjuangkan untuk pribadi selaku perempuan yang haknya dibela oleh sang pejuang emansipasi. Ada titik kepercayaan bahwa hari ini besok dan seterusnya akan ada masa dimana kan kupersembahkan jiwa, raga dan seluruh bentuk kekuatan semata-mata untuk kemajuan bangsa dan Negara ini.



Edit : Agum


Follow Akun Sosial Media PD IPM Minsel :

FB : Pelajar Muhammadiyah Minahasa Selatan
IG : pd_ipm_minahasa_selatan
Email : PDIPMMINSEL@gmail.com
Previous Post Next Post