" Indonesia dan Semangat Literasi "



Oleh :Arya E. Ginogaha

Menurut data The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2016, minat  baca masyarakat Indonesia .sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.Minat baca Indonesia berada di peringkat 60, hanya satu tingkat diatas Botswana, salah satu negara di Afrika yang berada di peringkat 61.

Minimnya semangat baca di Indonesia pada data diatas tentu sangat mempengaruhi kemajuan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Finlandia merupakan salah satu negara dengan tingkat pendidikan yang dinilai terbaik di dunia. Sebuah laporan terbaru tahun 2015 yang disusun oleh European Literacy Policy Network (ELINET) bertajuk Literacy in Finland: Country Report Children and Adolescent menyajikan data bahwa 44%  anak-anak di Finlandia menyatakan menikmati kegiatan membaca. Oleh sebab itu, ada relasi kuat antara kegemaran membaca dan performa pendidikan di Finlandia. dan hal ini tentu dapat menjadi salah satu contoh bagi kita untuk meningkatkan minat baca sejak dini.

Salah satu faktor yang memicu kurangnya minat baca di Indonesia adalah kurangnya akses buku. Ibnu Wahyudi, pengamat sastra dan pengajar penulisan kreatif dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, mengungkapkan bahwa rendahnya minat baca masyarakat Indonesia ini dikarenakan minimnya akses terhadap buku. “Tidak semua sekolah memiliki perpustakaan yang layak. Demikian pula perpustakaan daerahnya,”

Tetapi itu bukanlah suatu halangan atau hambatan yang fatal dalam meningkatkan semangat baca teman teman, karena pada era saat ini literasi mampu kita gapai lewat Literasi media dan Literasi teknologi

Literasi Media
Literasi media adalah kemampuan dalam mengetahui dan memahami berbagai bentuk media “media elektronik, media cetak dan lain-lain” dan memahami cara penggunaan setiap media tersebut.

Literasi Teknologi
Literasi teknologi adalah kemampuan dalam mengetahui dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan teknologi misalnya hardware dan software, mengerti cara menggunakan internet serta memahami etika dalam menggunakan teknologi.

Ketika kedua literasi itu berhasil kita pelajari, kurangnya akses buku dan perpustakaan pasti tidak lagi menjadi masalah dalam minat baca teman teman. karena literasi pada masa sekarang tidak hanya dalam bentu buku dan tulisan pada kertas saja, tetapi dalam bentuk digital pun sudah hadir di tengah-tengah kita.

Edit : Agum


Previous Post Next Post