Karya : Caisar Mokodompit
Tahun ini pada saat pandemi yang memaksa Indonesia untuk tidak melakukan aktivitas yang berlebihan diluar ruangan, matahari matahari kecil dari tanah Poigar memanfaatkan hal itu dengan melakukan aktivitas produktif yang basisnya indoor (dalam ruangan) yang membuat satu matahari kecil melihat cahayanya di kegiatan tersebut.
Sebuah langkah awal Sang matahari kecil menemui cahayanya yang terletak di barisan kedua yang menghadap ke arah meja tulis pemateri.
Cerita itu dimulai dari kegiatan itu dilaksanakan tempatnya di Minahasa Selatan, tetangga kabupaten dari si matahari, di saat persiapan kegiatan yang namanya taruna melatih 1 (TM 1), dikalah sedang membenahi panggung pembukaan kegiatan datanglah tiga orang perempuan yang menghampiri tempat penerimaan peserta lalu mereka mendaftarkan diri sebagai peserta, saat itu si matahari kaget karena Melihat pesertanya dari segi fisik lebih besar dari si matahari yang pada kegiatan ini sebagai fasilitator atau yang sering di sebut (senior) dan saat itu juga si matahari baru pertama kali mengkader peserta yang sama dalam hal umur, fisik dan lain sebagainya.
Berjalannya waktu tibalah pada pembukaan saat pembukaan, si matahari tampil sebagai kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) untuk mengawal orang yang menyampaikan sambutan. Setelah habis pembukaan, masuk dalam kegiatan yang namanya ORIENTASI, saat orientasi tersebut berlangsung sempat terhenti pada salah seorang peserta sontak membuat matahari terkejut, nama peserta tersebut membuat kaget sih matahari yang sedang tertunduk seraya menutup kepalanya dengan almamaternya, langsung berdiri dan memandang peserta tersebut, lalu peserta itu juga memandang kearahnya, tanpa sengaja mereka bertatapan secara langsung tapi saat itu si matahari belum merasa kalau itu cahayanya. Itulah saat pertama kali matahari melihat seseorang yang dipanggilnya sebagai cahaya....
Part 1
comeback to part 2
Edit : Agum