" Matahari dan Cahanya "

This is #part2


Lanjut cerita dari #part1 yaitu awal mula matahari dan cahayanya bertemu dengan tatapan yang bersamaan sebagai penanda koneksifitas dari keduannya.


Masih pada tempat yang sama dan sambungan dari suasana orientasi, saat itu matahari hampir tak memperkenalkan diri karena tak kelihatan oleh pemandu karena ia yang tertunduk seraya menutup kepalanya dengan almamaternya. Sehabis orientasi matahari dan rekan-rekannya langsung menuju ruangan khusus mereka, sedangkan para peserta tetap berada pada ruangannya.


Setelah semua rekan-rekannya terkumpul, di dalam ruangan mereka berbincang mengenai peserta, Matahari hanya mengingat nama sang cahaya tapi tidak dengan orangnya. Tapi hal itu disembunyikan matahari kepada teman-temannya, dia mengaku bahwa tak ada satu orang peserta pun yang ia ingat namanya. Hal itupun sontak membuat ia ditegur oleh rekan-rekannya karena membuat ia sulit dalam proses penilaian.


Memasuki hari kedua matahari tampil sebagai seorang ahli olahragawan yang pada saat itu terlihat kaku karena baru pertama kali mengelola perkaderan yang pesertanya seusia dengannya. saat itu belum ada cahaya dibenaknya hanya ada kegugupan yang menyelimuti hatinya sehingga hadir kekakuan pada dirinya.


Beberapa jam kemudian matahari masuk ruangan sebagai moderator dan juga dirangkaikan dengan sebuah tanggungjawab sebagai pemandu games disela sela padatnya jadwal materi. Saat itu matahari merasa risih dengan sikap peserta yang bandelnya minta ampun sampai membuat matahari emosi dan menjadi alasannya jarang masuk kedalam ruangan itu.


Dan masuklah pada hari dimana awal mula matahari merasakan cahayanya. Hal itu datang ketika matahari menjadi moderator yang sontak melihat seseorang di barisan kedua duduk menghadap kearah meja pemateri, membuat si matahari gelisah ketika melihatnya bahkan hal itu semakin membuat qalbu menggebu tanpa ada alasan dan membuatnya heran, bahkan ketika si cahaya mengantarkan kertas kedepan ia sempat mem-Vidio si cahaya saking gelisahnya ia melihat si cahaya. Selesai materi,  matahari dan pemateri langsung beranjak keluar dari ruangan seraya teringat terus sosok tersebut.


Pada malam yang syahdu di malam terakhir pengkaderan saat si matahari menuju kamar mandi untuk boker secara bersamaan matahari dan cahaya berada di WC yang berdampingan  (Kamar Mandi khusus laki-laki), Matahari Dan Cahaya buang air besar dan momen ini menjadi salah satu dari banyaknya momen konyol menurut si matahari, yang tertawa di dalam WC ketika mendengar ocehan dari si cahaya kepada temannya "Kok bisa seorang laki-laki ada disini?" tanya cahaya kepada temannya, pertanyaan konyol yg muncul ditempat yang salah (WC Laki-laki).


Berjalannya waktu, esoknya adalah acara penutupan, sebelum penutupan matahari menanyakan tentang pribadi sang cahaya kepada temannya yang sudah kenal lama dengannya. Hal itu membuat si matahari mengajak cahaya untuk berfoto disaat selesai penutupan agar menjadi jajak digital Bertemunya "Matahari dan Cahayanya"


So.. stay tune for #part3




@Callmkdpt10._

Edit : Agum


Previous Post Next Post