Sumber Gambar : sayangianak.com
Oleh : Afrian Lamato
Di tengah-tengah himpitan ruang gerak masyarakat yang ramah, hidup perempuan dengan keluarga kecilnya dengan segala cerita hidup yang selalu ia lewati bersama keluarga kecilnya membuat ia semakin kuat untuk menjalani hidup bersama mereka. Kebersamaan, perdebatan, suka maupun duka merupakan hal biasa yang selalu ia temui bersama keluarganya, hal ini selalu ia hadapi dengan kesabaran bukan dengan ceroboh ataupun tergesah-gesah.
Banyak sekali suka dan tawa yang ia rasakan bersama keluarga kecilnya. Dengan itu, tak menutup kemungkinan dia juga merasakan sakit hati dan penyesalan di setiap masalah yang ada sedikit kebiasaan kita yang kian membuat ia capek dan pusing, tapi itu tidak membuat dia marah terhadap kita entah kenapa, mungkin ia mempunyai hati yang kuat seorang perempuan yang komitmenya untuk bersama kita melampaui batas, sekolah awalku dialah sosok ibu.
Bukan sedikit pekerjaan rumah yang ibu kita kerjakan pekerjaan itu yang ia kerjakan setiap hari, tapi tidak sering terdengar keluhan dari lisannya. Memasak, mencuci baju kotor, mencuci piring, membersihkan rumah Itulah pekerjaan rumahnya terbayang jika sosok ayah yang mengerjakan pekerjaan itu apa bisa sehandal ia?.
Ibu selalu mencukupi semua kebutuhan yang kita perlukan "Ia nak, nanti kalau ibu punya uang pasti ibu belikan" Itu yang selalu di ucap ibu saat kita meminta sesuatu tak terbayang usaha apa yang ia lakukan semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan pemuas diri semata.
Saat kita keluar, ibu selalu berpesan "Nak jangan pulang terlalu larut malam" pasti kitalah yang selalu di khawatirkannya Kesehatan, kebahagiaan, dan keselamatan yang selalu dia utamakan untuk kita. Tapi, bukan malah membalas kebaikannya. Kita malah Membantah semua hal yang ia larang dan semua peraturan yang ibu buat untuk keselamatan kita.
Namun itu semua, ia terima dengan lapang dada, lalu mengiklaskannya. Dimana lagi kita akan menemui sosok perempuan seperti ibu. Perempuan yang mempunyai hati sekuat baja.
Selagi ia masih bersama-sama dengan kita, manfaatkan waktu itu, ubah sikap buruk kita terhadapnya. Minta maaflah, jangan gengsi. Ibu pasti akan memaafkan kesalahan kita, dan itu pasti "Ia nak, ibu sudah memaafkan kesalahanmu, bahkan jauh sebelum kamu meminta maaf." pasti itu yang akan di ucapkan ibu saat kita melisankan permohonan maaf kita.
Terimakasih tak terhingga untukmu perempuan yang punya hati sekuat baja.
Durian, 2020
*Afrian Lamato, seorang pelajar yang tengah berikhtiar belajar ihwal sophia.
Edit : Agum